Aku tara, aku seorang wanita yang sedang mengalami broken heart. Awalnya aku putus dengan pacar aku yang bernama iman. Satu minggu aku jomblo, sahabat aku bernama Fini mengenalkan aku dengan sahabat kecilnya yang bernama adityo. Malam itu aku mendapat sms dari nomor tak di kenal, setelah aku membalas sms itu aku baru tau ternyata adityo sahabatnya fini. keesokan hari fini pun sms aku yang memberitahu bahwa sahabat kecilnya yang bernama adityo ingin berkenalan dengan ku, Aku pun setiap adityo sms selalu aku balas dan Aku juga merasakan begitu nyaman saat kenal dengan adityo.
Satu hari itu aku menghabiskan smsan terus dengan adityo, jujur padahal aku baru kenal dia, tapi rasa nyaman itu aku dapatkan sama adityo. Hari sabtu, adityo memutuskan ingin bertemu dengan aku, dan malam itu adityo pergi menuju rumah. Setelah aku bertemu dengan dia, ternyata gak aku pungkiri adityo memang ganteng, dan baik. Malam itu aku terus berincang-bincang dengannya. Sempat tatapan mata nya memandang mata ku. Aku pun tersipu malu, saat adityo menatap aku. Jam 22.00 saat adityo melihat jam di hp, adityo akhirnya memutuskan untuk berpamitan pulang. Saat berpamitan pulang dia begitu sopan sekali, aku makin terasa nyaman dengan kehadiran dia.
Malam itu, gak aku pungkiri hati aku berbunga-bunga. Sms dari adityo pun tengah malam masih aku tunggu, sampai aku ketiduran, keesokan paginya aku melihat sebuah sms dari dia, aku senang banget dan sms itu langsung aku balas.
Satu hari itu aku masih mengalami sebuah kata KASMARAN dengannya karena adityo mengakui pendekatan ini dengan ku dan Fini, tapi di saat aku merasakan jatuh cinta, aku bermimpi bahwa adityo itu bingung untuk memilih siapa, apakah aku atau wanita yang lain. Saat ku terbangun dari mimpi itu, aku langsung teringat dengan adityo.
Satu minggu memang adityo tak ada kabar, tapi aku tak kuatir dengan hilangnya dia sekejap, karena saat aku membuka situs pertemanan di dunia maya adityo bilang ke fini bahwa dia memang lagi gak punya pulsa untuk sms aku. Satu, dua minggu kemudian aku bertanya-tanya kembali. kemana adityo kenapa gak ada kabar darinya?? Aku terus dan terus bertanya-tanya.
Tiga minggu kemudian tepatnya hampir di ulang tahun adityo aku melihat situs pertemanan di dunia maya , bahwa dia sudah mempunyai pacar. Saat melihat itu semua, rasa didada begitu sakit karena orang yang selama ini membuat aku nyaman dan telah mengakui hubungan pendekatan ini, sekarang pergi untuk memilih wanita lain. Sebenarnya bagi aku nggak apa- apa, karena hubungan aku dengan adityo belum resmi berpacaran. Tapi yang amat teramat sakit kenapa saat awal bertemu dia begitu membuat kesan untukku, rasa nyaman pun aku dapatkan dengan dia,dan kenapa harus ada pengakuan dari dia bahwa pendekatan ini sedang berjalan.
Hari demi hari aku harus meneteskan air mata yang memang seharusnya gak boleh aku lakukan. Tapi hati terasa perih. Saat itu fini tak aku beri tau karena aku belum siap untuk mengungkit semua ini.
Satu minggu setelah adityo mempunyai pacar yang bernama dipa, aku tanpa sengaja membaca update’n dia di pertemanan dunia maya “dia begitu bahagia dengan keadaanya sekarang”, setelah aku membaca semua itu air mata terus dan terus mengalir, aku nggak sanggup harus mengalami keadaan seperti ini, karena bagi ku keadaan seperti ini seperti di tusuk dari belakang.
Hari-hari aku selalu di selimuti kesedihan dan air mata, sampai-sampai keadaan aku yang paling fatal yaitu aku kecelakan sepeda motor, akibat dalam fikiran aku hanya ada kejadian itu yang benar-benar menusuk aku dari belakang. Akhirnya kaki aku terkilir dan kini berbekas sakit dan lukanya di kaki.
Hari demi hari aku belajar mengiklaskan semua kejadian ini, tanpa harus menceritakan keadaan aku yang sekarang kepada fini dan orang di sekitar aku, tapi ternyata susah. Akhirnya aku langsung menceritakan semua itu kepada fini. Fini pun kaget atas tragedy kecelakaan yang aku alami itu, aku sampai nangis di hadapan fini. Fini pun mencoba memberi nasehat kepada ku agar aku tabah dan iklas menghadapinya.
Satu bulan setelah kejadian itu, aku bermimpi kembali bahwa hubungan adityo dengan pacarnya yang bernama dipa gak akan lama. Tapi saat terbangun kembali dari mimpi, aku gak mau harus dan harus mengingat semua itu karena bagi aku, itu sebuah kisah yang gak boleh aku ungkit - ungkit kembali.
Bergantinya bulan memang begitu cepat, tapi kenapa sakit hati yang aku rasa ini, susah sekali perginya. Malam itu, aku sedang memainkan laptop sambil tidur-tiduran di kamar. Saat aku sedang membuka situs pertemanan dunia maya yaitu Facebook aku nggak tau kalo ternyata adityo sedang online juga, aku yang sedang asyik meng-upload foto-foto aku bersama teman-teman, tiba –tiba adityo menyapa aku tapi nggak aku gubris sedikit pun, adityo terus dan terus menyapa aku sekaligus meminta maaf atas kejadian yang aku alamin karena dia, akhirnya aku pun membalas sapaan dari dia dengan kata-kata yang memang sangat kasar. Aku sebenarnya nggak tega tulis kaya gitu, tapi karena dia udah tega buat aku jadi berantakan, dan selalu di selimuti rasa sedih hari-hari aku, jadi aku membalas sapaan dari adityo dengan perkataan kasar.
DUA BULAN KEMUDIAN
Ngak terasa udah dua bulan berlalu kejadian yang aku alami dengan adityo. Memang aku udah bertekat nggak akan mengungkit-ungkit semua kejadian yang aku alami saat itu, semua hal yang berhubungan dengan adityo aku buang-buangin, mulai dari pemberian dia pertama kali aku kenal, sms gombal dari dia aku hapus dan gak segan-segan aku hapus no tlp dia di hp.
Malam itu tepatnya malam minggu, aku yang hanya berdiam diri di kamar sambil chat’ing dengan teman SMA aku,tiba-tiba update’an adityo muncul, tanpa sengaja aku membacanya dan nggak aku pungkiri kata-kata yang dia tulis benar-benar sangat mengharukan, seperti orang yang sedang mengalami patah hati. Tapi, aku hiraukan begitu saja saat membacanya karena bagi aku nggak penting lagi aku urusin.
Seminggu kemudian,
Hari itu memang aku seharian, diam di depan laptop yang aku taro di meja belajar, menjelang sore adityo online saat aku melihat orang yang sedang chat’ing dengan aku. Lima menit kemudian, aku melihat kembali update’an adityo yang bertulisan “ Gua pingin banget cepet-cepet pindah dari kota yang gua sekarang tinggal “, aku merasa heran dengan update’an adityo saat itu, entah kenapa udah berapa minggu ini setiap aku melihat update’an itu, selalu yang sedang mengalami patah hati, tapi saat aku melihat status hubungannya, dia masih tetap berpacaran dengan dipa. Aku pun sempat bingung. Ada apa?, mengapa?.
Aku semakin penasaran setelah melihat update’an adityo yang memiliki delapan komentar dari teman-temannya, aku baca satu persatu dan ya allah saat komentar kelima yang di balas oleh adityo sendiri, aku nggak nyangka, ternyata adityo putus dengan dipa pacarnya, tapi aku juga bingung. Karena di dalam komentar itu adityo bilang bahwa dia sekarang sangat benci dengan dipa dan dia juga sudah putus, tapi kenapa saat aku melihat status hubungannya masih di cantumkan berpacaran dengan dipa.
Aku saat mengetahui itu semua, aku tanpa sadar langsung menangis, ya mungkin apa yang aku lakuin ini memang cengeng, tapi aku benar-benar terharu, apa yang selama ini aku rasakan semua, dari mulai keindahan, sampai kebencian yang aku rasa dengan adityo, sekarang adityo merasakan juga. Ya 180° adityo sekarang tau betapa sakitnya hati ini , saat dia campakan rasa itu dan sekarang karma datang buat dirinya sendiri.
Malam itu tiba, suasana saat melihat tulisan adityo begitu sedih, tapi kenapa aku masih mengurusi kehidupan dia, padahal dia udah buat fikiran aku benar-benar berantakan. Malam itu adityo setiap menit selalu update status tentang suasana hatinya yang sedang iya rasakan, dan aku juga terheran-heran setiap adityo meng-update status, seperti saat aku pertama kali, dia campakan. Yang benar-benar aku nggak sangka dia menulis sebuat tulisan “ Gua benci banget sama cewek kaya lo “
Ya allah, kenapa précis sekali saat aku menulis update untuk dia waktu dua bulan yang lalu. Memang sekarang adityo sedang mengalami sebuah karma, apa yang dahulu perna dia lakuin kepada aku dan sekarang berbalik kepada dirinya sendiri.
Satu tahun kemudian
Aku yang sedang menunggu giliran minggu-minggu sidang skripsi, aku main kerumah fini untuk bersantai sejenak, karena minggu-minggu ini akan sidang, saat sampai di ujung gang rumah fini dari arah berlawanan aku melihat seorang cowok melirik ke arah aku. Aku sempat heran siapa orang itu, karena sekilas aku mengenalinya, tapi siapa??
Sampai di rumah fini aku langsung menceritakan orang yang bertemu dengan ku di ujung jalan itu, setelah aku menceritakan, fini pun bingung siapa yang aku maksud karena aku juga bingung mendeskripsikan orang itu yang nggak begitu jelas. Fini pun masuk kedalam kamarnya, aku yang menunggu dia di teras rumahnya sambil memainkan hp, tiba-tiba ada cowok yang memanggil fini, lalu aku tengok aku fikir ceta pacarnya yang datang tapi setelah aku menghampiri ke pagar rumahnya, aku kaget, ternyata adityo yang memanggil fini, ya allah aku nggak nyangka satu tahun sudah aku nggak bertemu dengan dia, dan telah mengubur semuanya kini dia datang dan wajahnya ada di hadapan aku, aku saat tau itu adityo aku langsung memanggil fini dan memasang wajah jutek di depan adityo, karena aku fikir aku melihat wajahnya yang hadir lagi di hadapan aku, aku jadi mengingat semua yang perna aku rasa dan sudah aku kubur selama satu tahun.
Fini pun langsung keluar dari dalam rumahnya, menghampiri aku dan adityo. Aku langsung masuk kedalam rumah fini. Dibalik jendela dalam rumahnya aku melihat sepintas fini begitu serius ngobrol dengan adityo, aku penasaran apa yang sedang mereka berdua bicarakan, tapi nggak mungkin juga aku harus keluar dan menghampiri mereka berdua. Nggak lama kemudian adityo masuk keteras rumah fini, aku langsung pamitan dengan fini, karena buat apa, aku ada di rumahnya fini, sedangkan dirumahnya ada orang satu tahun yang lalu buat psikologis dan batin aku sakit sekarang ada di depan muka aku. Tapi, aku langsung terkejut saat aku berpamitan dengan fini,tangan aku di pegang erat saat ingin mengambil tas di bangku sebelah yang adityo duduki. Aku terkejut, aku tanpa fikir panjang aku langsung bilang “ lepasin tangan gua “. Fini saat-saat itu seperti membela adityo “ ra, udahlah jangan di ungkit-ungkit lagi yang lalu biar berlalu ra “. Aku pun menjawab “maka dari itu fin, gua nggak mau ungkit-ungkit masa lalu gua yang pahit,jadi mendingan gua pulang dan nggak liat muka orang ini di hadapan gua “.
Adityo masi terus menggenggam tangan aku. Dan adityo tanpa iya sadar dia mengucapkan “ tara maafin gua yaa??. Gua tau pasti lo nggak bisa maafin gua, tapi gua mohon lo maafin gua ya? ”. setelah adityo mengucapkan itu tangan aku dilepasnya, aku langsung menangis, karena kenapa aku harus bertemu dengan dia kembali, sedang di satu tahun yang lalu ini, aku sedikit-sedikit mulai melupakan tanpa mengingatnya kembali. Tapi kini sekarang dia datang lagi.
” Dityo, gua bukannya nggak mau memaafkan lo, emang gua akuin kejadian yang gua alamin sangat menyakitkan dan asal lo tau taruhannya kaki gua, gara-gara lo gua jadi tabrakan dan gua yakin lo nggak tau kan gua tabrakan ? .”
Adityo langsung menjawab semua ucapan aku “ ra, lo kecelakan gara-gara gua?
Ya allah, kenapa gua begitu membuat lo benar-benar teluka sampai seperti ini, tapi ra, sumpah kejadian itu semua sebenarnya gua nggak bermaksud apa-apa “
Aku mendengar ucapan adityo seperti itu begitu emosi “ maksud lo, apa?, lo bilang lo nggak bermaksud apa-apa??, lo fikir lo nggak salah?, lo fikir yang lo lakuin itu benar?, lo liat dunk betapa gua kecewa sama lo dit, dulu lo inget kan waktu gua kenal sama lo, gua baru putus dit, baru putus satu minggu sama cowok gua, lo inget lo pernah janjiin apa sama gua?? .gua tau emang waktu itu gua belum jadi cewek lo tapi setidaknya lo udah ngakuin pendekatan ini.”
“iya gua tau gua salah ra,”
“sudah lah udah basi dit, udah lah sekarang lo juga udah ngerasain apa yang selama ini lo lakuin ke gua dan yang gua rasain lo udah rasain balik kan.”
“iya ra, gua ngaku gua salah, gua kena karma. Lo ,maafin gua kan?”
“jujur aja dit, dari pertama kali kejadian itu, gua udah maafin lo, Cuma kejadiannya aja yang sampai sekarang belum bisa gua lupain dan masih gua selalu inget”.
“iy ra, thx udah maafin semua kesalahan gua, gua tau dulu gua udah nyia-nyiain perasaan lo, sampai lo tabrakan Cuma gara-gara kejahatan gua. Sebagai tanpa maaf gua. Lo mau apa dari gua? .”
“gua nggak mau apa-apa dit, yang gua mau lo jangan pernah nyakitin semua cewek cukup gua cewek yang lo sakitin.”
“iya gua janji akan selalu inget perkataan lo kali ini, tapi apa gua boleh menebus rasa bersalah ini sama lo?”
“maksud lo?”
“iya maksud gua, apa gua masih boleh masuk dalam kehidupan diri lo, menebus rasa salah ini, gua nggak mau nyia-nyiain perasaan yang pernah lo kasih buat gua. Apa masih bisa ra?”
“apa??,nggak salah denger gua?”
“iya ra. Apa masi boleh?”
“gua nggak tau dit, hati gua udah sakit sama perbuatan lo dulu gua takut kalo gua ngelakuin ini gua takut kejadian dulu terulang lagi.”
“nggak ra. Gua janji, untuk kali ini, gua nggak nyia-nyiain .gua bisa pegang omongan gua untuk kali ini.”
“duh nggak janji deh gua bakal mau kalo lo ada dalam hidup gua lagi dit.”
Fini langsung tersenyum saat semua yang di ucapkan adityo kepada aku.
“fini, gua pulang dulu .”aku berpamitan tanpa memberi salam untuk adityo .
Malam pun tiba
Sampai di rumah aku kefikiran kembali yang di ucapkan adityo saat tadi. Tapi aku fikir ya sudahlah, ngapain aku harus tanggepin omongan dia .
Tepat jam 21.00 hp aku bergetar. Aku pun mencarinya, karena aku lupa menaronya di mana. Setelah ketemu aku membuka sms itu dengan nomer tidak di kenal dengan tulisan “tara.” Aku nggak tau yang sms itu siapa dan nggak aku balas. Satu jam kemudian nomer itu menelepon aku, lalu aku angkat
“haloo”
“tara ni gua dityo.”
Sempet jantung berdebar-debar sangking kagetnya dia menelepon aku.
“ada apa malem-malem telepon gua ?” aku menjawab dengan suara kasar.
“maaf ra, gua telepon lo malem-malem gini, gua Cuma kangen aja sama suara lo, udah satu tahun gua nggak ketemu dan nggak denger suara lo jadi gua kangen.”
“apa kangen?,
Males banget deh dit, omongan lo bikin gua males dengernya.”
Nggak lama kemudian aku dan adityo mengakhiri bicara di telepon. Sempet kepikiran kenapa dia bisa datang lagi, aku semaleman itu benar-benar bingung sama semua yang aku alami sejak tadi di rumah fini sampai sekarang.
Sebenarnya aku bertanya-tanya sama diri aku sendiri, apa sebenarnya aku masih sayang sama dia??, apa aku masih suka sama dia??, ya allah aku bingung sama semua perasaan yang aku alami malam ini. Jujur, aku ketemu adityo kembali memang benar-benar kaget dan rasa benci jadi terasa masih ada, tapi di sisi lain aku ngerasa kaya perasaan yang dulu ada buat dia jadi ada kembali dan aku juga takut jika aku menanggepi omongan yang adityo kini selalu di bicarakan sama aku, aku akan mengalami hal terburuk seperti dulu.
Satu minggu kemudian
Udah satu minggu, adityo menghilang. Sempat aku bertanya kembali. Tapi, aku fikir buat apa di cari-cari toh aku udah tau sifatnya adityo dulu kepada aku, jadi nggak penting sekarang adityo aku car-cari.
Saat bertemu dengan fini aku pingin bertanya tentang adityo, tapi sudalah nggak usah. Ehh, nggak lama aku mendapat sms dari adityo
“ ra, gua suka sama lo, gua sayang sama lo. Gua tau gua salah , gua tau betapa sakitnya hati lo. Tapi gua mohon lo mau jadi orang yang special dalam hidup gua. Jujur gua nggak mau kehilangan lo, please lo jawab kemauan gua ni nanti malam di mall dekat rumah lo jm 19.00 “ .
Aku benar-benar kaget sehabis baca sms dari adityo, aku makin bingung sebenarnya adityo benar-benar serius atau hanya ujung-ujungnya bakal kaya dulu, aku pun nggak jawab sms dari dia.
Malam pun tiba, tepat pukul 19.15 aku yang sedang menonton TV teringat sms adityo tadi siang. Aku melihat jam sudah jam 19.00 lewat kalo aku benar-benar kesana, pasti dia juga udah pulang dan Hp pun nggak ada satu sms dari dia kalo dia nunggu aku di mall itu, jadi aku fikir dia bohong.
Sempet gelisah antara Bohong atau Nggak sii, jam 20.30 fini sms bilang kalo dia dari tadi udah ada di mall itu, waktu aku tau adityo benar-benar ada di sana aku langsung menuju mall itu, sampai di tempat itu aku nggak lihat sama sekali adityo di restaurant yang ada di mall itu, aku pun karena udah terlanjur sampai di mall itu, aku langsung menuju butik langganan aku, sepanjang jalan menuju butik dari lantai 3 aku melihat kelantai bawah,aku melihat adityo sedang duduk sendiri di restaruran dekat bioskop . aku pun turun kembali kelantai yang tadi, tapi aku juga nggak langsung menghampiri dityo karena aku, pingin tau sekuat apa dia nunggu aku, dan apa benar dia sayang dan bakal berubah?. Dari restaurant yang bersebelahan dengan restaurant yang adityo duduki, aku masuk. Aku duduk sambil memesan minuman. Aku pandangi adityo dari kejauhan, sepertinya rasa sayang itu masih ada untuk dia walau dia sempat membuat aku benar-benar kecewa.
Jam 21.30 aku melihat jam di hp , aku melihat adityo sedang berdiri di kasir dan setelah itu ternyata adityo menuju pintu keluar, setelah aku ikuti dari belakang ternyata dia menuju parkiran mobil. Aku sebenarnya mau menghampiri dia, tapi aku juga takut kalau semua ini Cuma akal-akalan dia. Sampai di rumah nggak lama kemudian adityo telepon.
“halloo.” Aku menjawab dengan suara kecil.
“ra, kenapa lo tadi nggak datang?,kenapa ra??, lo masih marah sama gua?, apa lo nggak bisa kasiharapan buat gua untuk menebus kesalahan gua selama ini sama lo?.gua Cuma mau bilang besok gua mau ke jepang, gua mohon untuk terakhir kali, besok lo datang kebandara, pesawat gua berangkat jam 07.00 pagi.”
Sempat aku pingin menjawab, teleponnya langsung di tutup .
Sumpah aku jadi merasa bersalah, ternyata adityo benar-benar berubah dan ternyata dia tadi mau pamitan sama aku, dan aku malah nggak datang ke tempat dia bilang.aku baru sadar besok aku jam 13.00 aku sidang. Aku bingung aku pagi-pagi harus ke airport sedangkan aku juga harus bersiap-siap buat sidang. Keesokan hari, pagi-pagi buta aku udah berangkat ke airport sampai di sana aku sms adityo nggak di balas, sms fini dia nggak bisa datang. Aku pusing sekali harus kaya gimana pada saat kaya gini. Waktu pesawat itu akan berangkat adityo datang, aku tersenyum. Sempat aku bingung harus bersikap kaya gimana. Setelah adityo di samping aku, dityo langsung memeluk aku, aku pun menyadari ternyata aku nggak mau dia pergi.
“ra, gua mau pergi ke jepang. Lo baik-baik ya disini” sambil kepala aku di usap-usap.
“dit, lo benar, lo mau pergi. Lo bohong kan .?” air mata pun menetes.
“benar ra gua pergi sebentar lagi.ra please lo mau kan nerima perminta maaf gua.”
“dit udah dit gua udah maafin lo, berulang kali gua udah maafin lo. Please jangan pergi.”
“thx raa, lo udah maafin gua tapi ada satu pertanyaan gua sebelum gua pergi.”
“apa dit?”
“ra gua pingin lo jadi pacar gua, please lo jangan tinggalin gua lagi.gua janji nggak bakal kecewain lo kaya dulu . lo mau kan bilang itu sama gua?”
“iya adityo gua sayang sama lo juga, gua nggak mau jauh dari lo. Gua mau jadi pacar lo. Please lo jangan tinggalin gua. Hari ini gua sidang. Lo harus support gua please.” Aku sambil memohon.
“ra gua sayang sama lo, gua bakal kembali lagi, gua juga selalu support lo ra, please ucapan terakhir gua, gua cium kening lo ya.”
Aku di tempat itu nggak bisa berhenti air mata terus menangis.” Dit, please lo jangan tinggalin gua lagi tuk kedua kali.”
“ ra gua nggak akan ninggalin lo,gua bakal pulang lagi ke Indonesia.”
Genggaman tangan terakhir akhirnya terlepas saat adityo pergi. Aku hanya bisa terdiam sambil menangis karna dia sekarang pergi jauh. Setelah pesawat adityo pergi, aku mengusap air mata yang terus mengalir dan berjalan menuju parkiran untuk menuju kampus untuk sidang hari ini, melihat jam di mobil udah jm 10.00 macet banget di jalan sedangkan jam 12.30 aku harus udah ada di kampus untuk persiapan sidang jam 13.00 nanti. Aku hanya berdoa, dan alhamdullilah jam 12.00 aku sampai . diam sejenak di depan ruang sidang, pintu pun terbuka setelah melihat jam ternyarta jam 13.00 dan giliran aku masuk ke dalam. Berjam-jam aku di dalam ruangan itu, penuh dengan rasa deg-degan dan gelisah dengan adityo tapi alhamdullilah jm 14.30 aku selesai sidang. Aku langsung turun melihat papan pengumuman wisuda untuk yang sidang hari ini, ternyata wisudanya sekitar dua bulan lagi.
Dua bulan kemudian di waktu wisuda.
Pagi-pagi adityo menelepon aku, aku terasa senang. Karena hari ini dia akan pulang dari jepang, dan besok saat aku wisuda dia datang. Tapi keesokan harinya dia sms bahwa dia nggak akan datang karena dia masih di jepang, sempat sedih. Akhirnya aku hanya datang mama dan papa. Sesampai di sana, acara di mulai rasa haru makin terasa karena nggak kerasa aku sudah sarjana. Tapi aku juga sedih orang yang aku sayangi nggak datang menyaksikan wisuda aku. Setelah acara selesai, aku pun pulang. Tapi fini minta di antarkan ke pintu utama dua ruanga itu, karena ada yang ketinggalan barangnya, ku dan fini pun berjalan menuju pintu utama dua dan sampai di sana benar-benar ada supprise, adityo sudah datang. Aku senang melihat kedatangannya walau acara wisudanya udah selesai.Rasa kangen akhirnya terobati saat adityo mencium kening ini.
Lima bulan kemudian
Aku pun kaget saat pagi-pagi keluarga adityo datang untuk melamar aku, dan mama, papa hanya bilang itu terserah kamu tara. Akhirnya aku dan dityo bertunangan dan seminggu lagi menikah dan kesedihan yang dulu aku rasa karena dia terobati sekarang dengan kegembiraan