Kamis, 31 Maret 2011

Tugas Softskill " komunikasi dalam pertemuan dan rapat " ( deni dwi lestari )

Nama : Deni Dwi Lestari
kelas : 2 DD 04
Npm : 31209515
Tugas : Komunikasi Bisnis
Dosen : handayani

1.KOMUNIKASI DALAM PERTEMUAN DAN RAPAT

A. Pertemuan
Di dalam dunia usaha sangat diperlukan penyusunan perencanaan, pengorganisasian, kegiatan pelaksanaan kegiatan dan pengawasan yang harus benar - benar tersusun dengan baik.
Pertemuan dalam dunia bisnis dapat dilakukan antara pimpinan dengan stafnya, dan dapat dilakukan diantara staf sendiri untuk menyusun usulan atau bahkan pertemuan pleno yang diikuti oleh semua unsur yang ada. Maka komunikasi yang dilakukan dalam pertemuan harus dalam keadaan yang bebas yang terpimpin.
Bentuk-bentuk Pertemuan

1. Sidang
2. Forum
3. Kongres
4. Konperensi
5. Simposium
6. Lobbying
7. Diskusi Panel

B. Rapat


rapat yaitu pertemuan para anggota organisasi/ perusahaan untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan organisasi/ kantor/ perusahaan. Rapat merupakan pertemuan yang memiliki kewenangan untuk membuat keputusan.di dalam menyelenggarakan rapat perlu diperhatikan hala-hal di bawah ini :


• Undangan rapat yang singkat dan jelas mengenai hari, tanggal, waktu, tempat rapat, acara rapat.


• Pengaturan ruang rapat, sesuai dengan kebutuhan rapat.


• Perlengkapan rapat, disesuaikan dengan jumlah peserta rapat dan luas ruang rapat.


Rapat dapat dibedakan menjadi beberapa macam.

1. Menurut tujuannya, rapat dapat dibedakan menjadi :
a) Rapat penjelasan, ialah rapat yang bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada para anggota, tentang kebijakan yang diambil oleh pimpinan organisasi, tentang prosedur kerja atau tata-cara kerja baru, untuk mendapat keseragaman kerja.
b) Rapat pemecahan masalah bertujuan untuk mencari pemecahan tentang suatu masalah yang sedang dihadapi. Suatu masalah dikatakan sebagai problem solving apabila masalah itu pemecahannya berhubungan dengan masalah-masalah lain, saling mengait. Masalah itu demikian sulitnya, demikian ruwetnya karena keputusan yang akan diambil akan mempunyai pengaruh atau akibat terhadap masalah yang lain.

c) Rapat perundingan, yaitu rapat yang bertujuan menghindari timbulnya suatu perselisihan, mencari jalan tengah agar tidak saling merugikan kedua belah pihak.


2. Menurut sifatnya rapat dibedakan menjadi :

a) Rapat Formal, yaitu rapat yang diadakan dengan suatu perencanaan terlebih dahulu, menurut ketentuan yang berlaku, dan pesertanya secara resmi mendapat undangan.
b) Rapat Informal, yaitu rapat yang diadakan tidak berdasarkan suatu perencanaan formal, dan dapat terjadi setiap saat, kapan saja, dimana saja, dengan siapa saja. Rapat informal dapat juga terjadi secara kebetulan, dimana para pesertanya bertemu secara kebetulan, dan kemudian membicarakan suatu masalah yang mempunyai kepentingan bersama.
c) Rapat Terbuka, yaitu rapat yang dapat dihadiri oleh setiap anggota. Materi yang dibahas bukan masalah yang bersifat rahasia.
d) Rapat Tertutup, yaitu rapat yang hanya dihadiri oleh peserta tertentu, dan biasanya yang dibahas menyangkut masalah-masalah yang masih bersifat rahasia.


3. Menurut jangka waktunya, rapat dapat dibedakan menjadi :
a) Rapat mingguan, yaitu rapat yang diadakan sekali seminggu. Membahas masalah-masalah yang bersifat rutin yang dihadapi oleh masing-masing manajer.
b) Rapat bulanan, rapat yang diadakan sebulan sekali, setiap akhir bulan, untuk membahas hal-hal atau peristiwa yang terjadi pada bulan yang lalu. Misalnya, membahas rugi laba bulan yanglalu.
c) Rapat semesteran, yaitu rapat yang diadakan sekali setiap semester [enam bulan], yangbertujuan untuk mengadakan evaluasi hasil kerja sama enam bulan yang lalu, dan mengambil langkah-langkah selanjutnya, jangka waktu enam bulan berikutnya.
d) Rapat tahunan, yaitu rapat yang diadakan sekali setahun misalnya, rapat Dewan Komisaris,rapat umum pemegang saham.


4. Menurut frekuensinya, dapat dibedakan menjadi :
a) Rapat rutin, rapat yang sudah ditentukan waktunya [mingguan, bulanan, tahunan]
b) Rapat insidental, yaitu rapat yang tidak berdasarkan jadwal, tergantung pada masalah yang dihadapi. Biasanya rapat diadakan apabila masalah yang dihadapi itu merupakan masalah yang sangat urgen, yang harus segera dipecahkan. Selain kita mengenal berbagai macam rapat seperti yang telah diutarakan di atas, kita masih mengenal satu jenis rapat yaitu yang dinamakan rapat kerja. Istilah-istilah lain yang mempunyai pengertian yang sama, ialah rapat dinas, musyawarh kerja.
Rapat kerja ialah pertemuan para karyawan/ pemimpin yang membahas hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas suatu instansi. Suatu rapat atau pertemuan dapat disebut sebagai rapat kerja apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :1. Adanya tujuan pertemuan itu,2. Adanya pimpinan dan kelompok peserta dalam pertemuan atau rapat itu.3. Adanya tukar menukar pendapat di antara para peserta rapat,4. Tidak ada pidato-pidato
Terlepas dari istilah yang dipergunakan, apakah itu dinamakan rapat kerja atau rapat dinas atau istilah lain, suatu pertemuan dikatakan rapat apabila :1. Dalam pertemuan itu dibicarakan suatu masalah yang berhubungan dengan tujuan organisasi, dan harus dipecahkan secara musyawarah.2. Setiap peserta harus berpartisipasi aktif3. Pembicaraan harus bersifat terbuka, tidak ada prasangka atau praduga yang bersifat negative diantara para peserta.4. Adanya unsur pemimpin dalam suatu pertemuan, yang memberikan pengarahan, bimbingan terhadap jalannya pertemuan.Dalam rapat dan pertemuan tiap peserta hendaknya :
1. Mampu berkomunikasi secara jujur, trebuka dan bertanggung jawab.
2. Mampu berperan sebagai komunikator yang berpartisipasi aktif namun tidak memonopoli pembicaraan.
3. Mampu berperan sebagai komunikan yang sangat responsif namun tidak emosional.
4. Mampu berperan sebagai penyelaras yang sangat bijaksana dan adil namun tidak kehilangan pendirian.
5. Mampu mengendalikan diri, dan menghindarkan terjadinya debat serta tidak berbicara bertele-tele.
Setelah rapat berhasil membuat keputusan atau setelah pertemuan berhasil menyusun kesimpulan maka tindakan selanjutnya adalah mengkomunikasikan hasil tersebut kepada peserta, dan yang lebih penting adalah tindak lanjut dari hasil pertemuan atau rapat tersebut dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.


C. Komunikasi Dalam Pertemuan dan Rapat
Di dalam pertemuan dan rapat biasanya peserta harus menyadari posisinya dalam forum tersebut. Tiap peserta hendaknya :
1. Mampu berkomunikasi secara jujur
2. Mampu berperan sebagai komunikator yang berpartisipasi aktif
3. Mampu berperan sebagai komunikan yang sangat responsif
4. Mampu berperan sebagai penyelaras yang sangat bijaksana
5. Mampu mengendalikan diri
D. Teknik Berbicara, Membaca dan Mendengarkan
Kemampuan berbicara bagi seseorang akan ditandai oleh seberapa jauh mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku orang yang diajak bicara. Keberhasilan orang berbicara sangat dipengaruhi oleh luasnya pengetahuan yang dimiliki, dan intelegensinya. Selain itu juga perlu diperhatikan teknik membaca. Membaca pada dasarnya adalah menyampaikan pikiran dan perasaan orang yang tulisannya sedang dibaca. Karena itu diperlukan kemampuan menangkap dan memahami maksud si penulis dan sekaligus memahami kemampuan yang mendengarkannya. Berbicara merupakan bagian terpenting dari komunikasi yang dipandang paling efektif. Disamping itu keberhasilan orang berbicara sangat dipengaruhi oleh luasnya pengetahuan yang dimilki, banyaknya pengalaman yang dimiliki dan intelegensinya. Karena berbicara sebagai alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya, akan dapat lancar bila tidak ada gangguan teknis seperti gugup, grogi dan sebagainya. Selain teknik berbicara, perlu juga diperhatikan teknik membaca. Membaca pada dasarnya adalah menyampaikan pikiran dan perasaan orang yang tulisannya sedang dibaca. Untuk itu diperlukan kemampuan lebih baik lagi daripada kemampuan berbicara, karena dibutuhkan kemampuan menangkap dan memahami isi si penulis dan sekaligus memahami kemampuan yang mendengarkannya.
Demikian halnya dengan mendengarkan, nampaknya lebih mudah namun sesungguhnya mendengarkan harus didukung olek sikap ingin tahu, sabar dan mampu mencernakan isi suara yang didengar. Untuk dapat mendengarkan dengan baik diperlukan konsentrasi dan kepekaan indera pendengaran kita. Kemampuan berkomunikasi yang paling rendah efektifitasnya adalah mendengarkan. Mendengarkan juga memerlukan objektifitasnya, maksudnya anda akan berempati ketika mendengarkan tanpa terbawa emosi
E. Menyusun Pesan
Komunikasi sangat penting dalam berorganisasi. Dalam praktek berorganisasi, komunikasi yang efektif merupakan prasyarat bagi terbinanya kerja sama yang baik demi mencapai tujuan organisasi Ada tiga unsur pokok organisasi, salah satunya adalah komunikasi, yang lain adalah tujuan organisasi serta kemauan. Beberpa informasi yang menimbulkan reaksi-reaksi negatif terhadap komunikasi adalah :
1. Informasi tidak tertangkap
2. Membuat kesalahan
3. Menunda atau menumpuk pekerjaan.
4. Penyaringan
5. Hanya menangkap garis besarnya saja.
6. Melemparkan tugas pada orang lain
7. Menghindari informasi
Keberhasilan komunikasi juga sangat ditentukan oleh dukungan, empati, keterbukaan, sikap positif dan kebersamaan antara komunikator dan komunikan. Di dalam komunikasi bisnis, kita mengedepankan masalah yang berhubungan dengan bagaimana menyusun kalimat yang efektif, memilih kata secara hati-hati, menyusun paragraf, menulis berbagai jenis surat, menulis laporan.
Jadi, kesimpulannya bahwa yang lebih penting dari semua kemampuan berbahasa itu adalah bagaimana menyusun pesan yang sesuai dengan kebutuhan. Oleh sebab itu disini pesan merupakan atau sebagai jantung suatu komunikasi. Ada tiga unsur pokok organisasi, salah satunya adalah komunikasi, yang lain adalah tuhuan orgnisasi seta kemauan. Peranan komunikasi dalam menciptakan dan memelihara otoritas yang obyektif di dalam organisasi adalah :

1. Seharusnya ada saluran komunikasi formal setiap anggota organisasi
2. Jalur komunikasi seharusnya langsung dan sependek mungkin
3. Garis komunikasi formal secara keseluruhan
4. Orang – orang bekerja sebagai pusat pengatur komunikasi
5. Setiap komunikasi harus dipisahkan
Sementara itu bahwa, komuniaksi adalah sumber hidup perusahaan dan sarana untuk mencapai serta mewujudkan sesuatu yang dikehendaki. Komunikasi cenderung lebih merupakan suatu teknik daripada suatu sikap. Oleh karena itu, waktu yang dimiliki seorang manajer hampir selalu tersita untuk hal – hal berikut ini :
1. Menyampaikan informasi atau gagasan kepada atasan untuk mempengaruhi
pengambilan keputusan
2. Memberika arahan ke manajer dengan berbagai informasi untuk membantu
kelancaran mereka
3. Menyampaikann beberapa informasi kepada stafnya
4. Mengatur dan menetapkan strategi
5. Menerima dan mengartikan penampilan – penampilan untuk semua orang yang
bekerja baginya
Pesan inilah mengalirkan maksud, perencanaan, motif maupun nilai-nilai dari satu individu kepada individu lain, dari kelompok manusia yang satu kepada kelompok manusia yang lain. Komunikasi tertulis ialah bisnis yang sangat penting, sebab itu adalah sumber utama dokumen. Contoh lain dari komunikasi tertulis adalah memo-memo atau pengiriman sejumlah pesan keluar perusahaan dan laporan yang dibuat untuk kepentingan didalam dan diluar perusahaan.

Rabu, 23 Maret 2011

salah satu makalah Manajemen Permodalan

Nama : Deni Dwi Lestari
Kelas : 2 DD 04
Npm : 31209515
Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis




TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN DANA dan BANK
MANAJEMEN PERMODALAN




NAMA : DENI DWI LESTARI (31209515)
FINA MARDIAH HAQ (31209292)

KELOMPOK : ENAM (6)

KELAS : 2DD04





UNIVERSITAS GUNADARMA
2011















Manajemen Permodalan

1. Modal Dan Pasiva Bank

Dalam Neraca Bank akan terlihat bahwa Rekening – Rekening Modal merupakan bagian dari Pasiva yang tergolong Non Current, yang artinya di luar dari kewajiban yang segera ditagih atau segera di bayarkan. Tetapi modal tetap merupakan kewajiban dari bank, yaitu Manajemen Bank harus mempertanggung jawabkan Rekening Modal ini pada para pemegang saham pada waktu yang telah ditentukan, misalnya setahun sekali pada saat rapat umum para pemegang saham.
Pemegang saham mendambakan “ Deviden “ setiap akhir tahun yang akan di bagikan sesuai dengan perhitungan tersendiri, yaitu sebesar modal yang ditanam atau sebesar jumlah saham yang di miliki. Di lihat dari Neraca sebelah Pasiva sebuah bank, akan terlihat adanya rekening modal dan cadangan. Rekening Cadangan ialah berasal juga dari pembagian keuntungan modal yang tidak di bagikan kepada pemegang saham, yang di gunakan untuk kepentingan tertentu, contohnya untuk memperluas usaha, pemerataan pembagian deviden dan untuk menjaga likuiditas karena adanya kredit – kredit yang di ragukan atau menjurus akan macet.

2. Fungsi Modal bank

Fungsi utama dari modal Bank adalah melindungi para penyimpan uang
(deposan ) dari kerugian yang timbul. Sedangkan Modal Bank adalah manifestasi dari keinginan para pemegang saham untuk berperan dalam bisnis perbankan. Modal bank tersebut biasa di gunakan untuk menjaga kepercayaan masyarakat, khususnya masyarakat peminjam. Kepercayaan masyarakat akan terlihat dari besarnya dana giro. Perkembangan perbankan di mulai sejak tahun 1970 dan telah menunjukan perubahan yang amat besar dalam posisi modal bank di bandingkan dengan total aktiva. Dilihat dari sekilas sejarahnya di Amerika serikat awal abad ke – 20 terlihat perbandingan antara modal dengan total aktiva sebesar 20%, maka perkembangan di awal tahun 1980 – an terjadi pergeseran yang cukup mencolok, yaitu 70% di mana artinya jumlah modal hanya 7% dari total aktiva.
Sedangkan Keadaan di Indonesia saat ini hampir sama dengan di amerika serikat, yaitu berkisar 6 sampai dengan 9 % atau rata – rata sekitar 7,5%. Keadaan ini menunjukan bahwa masyarakat telah begitu percaya pada bank sehingga jumlah simpanan masyarakat mencapai 6 sampai 7 kali lipat dibandingkan dengan modal dan cadangan dari bank tersebut.

3. Kecukupan Modal Bank

Suatu perbandingan antara pos – pos pasiva akan merupakan petunjuk tentang safety-nya suatu simpanan masyarakat pada bank. Sejak awal abad ke – 20, telah berkembangnya suatu komputasi tentang sehatnya permodalan bank yang di hubungkan dengan dana pihak ke – 3, yaitu giro, deposito, dan tabungan. Komputasi yang merupakan ration modal di kaitkan dengan simpanan pihak ketiga dapat di lihat dari suatu rumus umum yang lazim di pergunakan bank seperti di bawah ini :

Modal dan Cadangan = 10 %
Simpanan masyarakat( giro, deposito + Tabungan)

Dari komputasi berupa Rasio modal atas simpanan ini, terlihat bahwa modal dan cadangan cukup dengan 10% saja di bandingkan dengan simpanan masyarakat. Keadaan ini di anggap cukup sehat.
Rasio terhadap modal lainnya yang semakin berkembang beberapa puluh tahun terakhir adalah perbandingan antara modal dengan aktiva yang berisiko.

4. Capital Adequacy Ratio ( C . A . R )

Kaitan B.I.S dan C.A.R

BIS adalah singkatan dari Bank For Intenasional Settlements, suatu organisasi Bank Sentral dari Negara – Negara maju yang di sponsori Amerika Serikat, Kanada dan Negara – Negara Eropa Barat, Jepang sebagai salah satu Negara maju yang berada di Asia ikut paling akhir dalam pendiri BIS karena kritik terhadap system moneter Jepang justru yang paling ramai dibicarakan dalam petemuan awal dari bank global ini.
Suatu kesepakatan pertama pada tahun 1988 adalah tentang “ ketentuan permodalan “ dengan menetapkan CAR, yaitu rasio minimum perbandingan antara modal risiko dengan aktiva yang mengandung risiko. Ketentuan ini nampak sangat “ sederhana “, namun banyak konsekuensi lanjutan dari penerapan rasio tersebut dalam praktek perhitungan. Hanya beberapa semester dari ketentuan tersebut, khususnya tahub 1989 dan 1990, mulailah terasa adanya keguncangan dalam stabilitas moneter internasional, kususnya di alami oleh Amerika Serikat dan Jepang.

Latar Belakang Ketentuan C.A.R

Saat memasuki era 1980-an, terasa ada ketimpangan struktur dan sistem
Perbankan internasional, yang di amati secara saksama oleh ahli – ahli moneter
dan perbankan Negara – Negara maju, termasuk beberapa pakar dari IMF dan
world bank. Beberapa indikasi di bawah ini mendukung pendapat di atas yaitu :

Pertama → krisis pinjaman Negara – Negara amerika latin telah menggangu
kelancaran arus putaran uang internasional.

Kedua → Persaingan yang “ unfair “ antara bank – bank jepang dan bank –
bank amerika dan eropa di pasar keuangan internasional. Bank –
bank jepang memberikan pinjaman sangat lunak ( bunga rendah )
karena ketentuan CAR di negara tersebut sangat ringan, yaitu antara
2 sampai 3 % saja. Sampai tahun 1990 ( ekspansi kredit lunak di
awali tahun 1984 ). Bank – bank jepang telah melepas sedikitnya 2
triliyun dollar menghasilkn emisi saham baru sebesar 35 milyar
dollar.

Ketiga → akibat dari persaingan yang tidak fair tersebut, maka situasi pinjaman
internasional menjadi terganggu dan turut pula mempengaruhi situasi
perdagangan internasiona. Hal ini bisa membahayakan situasi
likuiditas internasional.

Formula C.A.R

Berdasarkan 3 indikasi moneter ini maka bank for internasional settlement ( B.I.S ) menetapkan ketentuan dan perhitungan capital adequacy ratio ( C.A.R ) yang harus di ikuti oleh bank – bank di seluruh dunia, sebagai suatu level permainan dalam kompetisi yang fair dalam pasar keuangan global. Formula yang di tentukan oleh BIS adalah “ rasio minimum 8 persen permodalan terhadap aktiva yang mengandung risiko “.
Ketentuan 8 % CAR sebagai kewajiban penyediaan modal minimum bank, di bagi atas 2 bagian yaitu :
1. 4 % modal inti ( tier 1 ) yang terdiri dari shareholders equity, preferred stocks
dan freereserves.
2. 4 % modal sekunder ( tier 2 ) yang terdiri dari subordinate debt. Loan loss
provisions, hybrid securities dan revaluation reserves.

5. Capital Adequacy Ratio untuk Perbankan Indonesia.
Memenuhi ketentuan CAR yang di tetapkan oleh BIS, bank Indonesia Sebagai pemegang otoritas moneter di Indonesia telah mengeluarkan ketentuan mengenai kewajiban penyediaan modal minimum bank ( capital adequacy Ratio = CAR ) dengan surat keputusan direksi bank Indonesia No. 23 / 67 / KEP/ Dir tanggal 28 februari 1991.
Bisa di lihat ada beberapa sumber dari keterangan dan penjelasan mengenai ketentuan – ketentuan CAR yang harus di penuhi oleh semua bank Indonesia dan mulai harus di tetapkan dalam tahun 1991.
 Umum
Modal merupakan factor terpenting bagi perkembangan dan kemajuan Bank serta upaya untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat. Selain itu modal bank di gunakan menjaga adanya risiko kerugian sebagian besar dari dana pihak ketiga.
Menurut standar BIS, masing – masing Negara dapat melakukan penyesuain dalam penerapkan prinsip – prinsip perhitungan permodalan dengan memperhatikan kondisi perbankan setempat. sesuai dengan prinsip – prinsip yang di anut oleh BIS, kewajiban penyediaan modal minimum bagi bank di dasarkan pada risiko aktiva dalam arti luas, baik aktiva yang tercantum dalam neraca maupun aktiva yang bersifat administrative sebagaimana tercermin pada kewajiban yang masih bersifat kontingen dan suatu komitmen yang di sediakan oleh bank bagi pihak ketiga. Risiko terhadap aktiva dalam arti luas dapat timbul baik dalam bentuk risiko kredit maupun risiko yang terjadi karena fluktuasi harga surat - surat berharga, dan tingkat bunga serta nilai tukar valuta asing. Yang artinya secara teknis kewajiban penyediaan modal minimum di ukur dari presentase tertentu terhadap aktiva tertimbang menurut risiko, sedangkan pengertian modal meliputi modal inti dan modal pelengkap.

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

Kewajiban penyediaan modal minimum bank diukur dari presentase tertentu tertentu terhadap aktiva tertimbang menurut risiko. Sejalan dengan standar yang di tetapkan oleh Bank For Internasional Settlements, terhadap seluruh bank di Indonesia di wajibkan untuk menyediakan modal minimum sebesar 8 %. Dan untuk memberi kesempatan kepada perbankan melakukan penyesuian permodalannya berdasarkan ketentuan ini, maka pemenuhan kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8 % dapat di lakukan dengan secara bertahap, yaitu sekurang – kurangnya :
A. 5 % sejak akhir Maret 1992
B. 7 % sejak akhir Maret 1993
C. 8 % sejak akhir Desember 1993
Sejalan dengan prinsip tersebut pada angka 1.4, meskipun modal bank telah memenuhi minimum sebesar 8 %dari aktiva tertimbang menurut risiko, namun apabila menurut penilaian bank atau bank Indonesia terdapat factor lain yang dapat menambah risiko di luar risiko – risiko yang telah di hitung secara kuantitatif, maka bank perlu menyediakan modal yang lebih besar dari 8 %.





Pengertian Modal

Modal bagi bank yang didirikan dan berkantor pusat di Indonesia sesuai dengan pasal 3 ayat (1) Surat Keputusan tersebut terdiri atas Modal Inti dan Modal Lengkap.

I. Modal Inti

a) Modal disetor, yaitu modal yang disetor secara efektif oleh pemiliknya.
b) Agio saham, yaitu selisih lebih setoran modal yang diterima bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya.
c) Cadangan umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak.
d) Cadangan tujuan, yaitu bagian laba setelah dikurangi pajak yang disisihkan untuk tujuan tertentu .
e) Laba yang ditahan, yaitu saldo laba bersih setelah dikurangi pajak dan diputuskan untuk tidak dibagikan.
f) Laba tahun lalu, yaitu laba bersih tahun-tahun lalu setelah dikurangi pajak dan belum ditetapkan penggunaannya.
g) Laba tahun berjalan, yaitu laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran utang pajak.
h) Bagian kekayaan bersih anak perusahaan yang laporan keuangannya di konsolidasikan (minority interest), yaitu modal inti anak perusahaan setelah dikompensasikan dengan nilai penyertaan bank pada anak perusahaan tersebut.

II. Modal Pelengkap

a) Cadangan revaluasi aktiva tetap, yaitu cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali aktiva tetap.
b) Cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan, yaitu cadangan yang dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan, dengan maksud untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagi akibat dari tidak diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif.
c) Modal kuasi yang menurut BIS disebut hybrid (debt/equity) capital instrument, yaitu modal yang didukung oleh instrument atau warkat yang memiliki sifat seperti modal atau utang dan mempunyai ciri-ciri :
 Tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan, dipersamakan dengan modal (subordinated) dan telah dibayar penuh.
 Tidak dapat dilunasi atau ditarik atas inisiatif pemilik, tanpa persetujuan Bank Indonesia
 Mempunyai kedudukan yang sama dengan modal dalam hal jumlah kerugian bank melebihi retained earnings dan cadangan-cadangan yang termasuk modal inti, meskipun bank belum dilikuidasi.
 Pembayaran bunga dapat ditangguhkan apabila bank dalam keadaan rugi atau labanya tidak mendukung untuk membayar bunga tersebut.

d) Pinjaman subordinasi, yaitu pinjaman yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
 Ada perjanjian tertulis antara bank dengan pemberi pinjaman.
 Mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia.
 Tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah dibayar penuh.
 Minimal berjangka waktu 5 tahun.
 Pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapat persetujuan dari BI.
 Hak tagihnya dalam hal terjadi likuidasi barlaku paling akhir dari segala pinjaman yang ada (kedudukannya sama dengan modal).


Perhitungan Kebutuhan Modal

Kebutuhan modal minimum (KMM) bank dihitung berdasarkan Aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) yang merupakan penjumlahan ATMR aktiva neraca dan ATMR aktiva administratif.
ATMR aktiva neraca, diperoleh dengan cara mengalihkan nilai nominal aktiva tersebut dengan bobot risiko. Misalnya, kredit pemilik rumah (KPR) sebesar Rp. 1 Milyar dengan bobot risiko 50% maka ATMR adalah 500 juta.
Rp 1 Milyar X 50% = Rp 500 juta
ATMR aktiva administratif, diperoleh dengan cara mengalihkan nilai nominalnya dengan bobot risiko aktiva administratif tersebut. Misalnya kredit yang belum digunakan yang dijamin oleh BUMN (misal Pertamina) sebesar Rp. 1 Milyar bobot risiko aktiva 100% maka ATMR aktiva administratif ini adalah sebesar Rp. 1 Milyar .
Rp 1 Milyar X 100% = Rp. 1 Milyar
Setelah angka ATMR diperoleh maka KMM atau CAR bank adalah 8% dari ATMR.

Perhitungan CAR

Guna mempermudah perhitungan CAR atau KMM bagi bank-bank di indonesia maka Bank Indonesia telah juga memberikan contoh formulir pemenuhan perhitungan KMM yang dibagi beberapa bagian yaitu :
I. ATMR terdiri dari :
1. ATMR Aktiva Neraca, dalam Rupiah dan Valas
2. ATMR Aktiva Administratif (Rp + valuta asing)
II. MODAL, yaitu modal inti dan modal pelengkap
III. MODAL MINIMUM ( 8% X ATMR)
IV. Kelebihan atau kekurangan modal, yaitu jumlah modal dikurangi modal minimum.
V. RAsio modal yang diperoleh dari Jumlah Modal X 100%
Jumlah ATMR

Kamis, 10 Maret 2011

sepenggal kisah seorang gadis kecewa karena menahan luka yang amat dalam

Nama : Deni Dwi Lestari
Kelas: 2 DD 04
Npm : 31209515
Tugas dosen Ibu handayani " komunikasi bisnis "






Seorang gadis yang tampak selalu ceria di dalam hari – hari nya. Dia tak perna menunjukan raut wajah kecewa jika memang dia sedang mempunyai banyak masahal. Banyak orang – orang yang kagum dengan dia. Gadis itu juga mempunyai seorang kekasih yang begitu amat setia, di mana pun gadis itu berada kekasihnya selalu berada dalam dekatnya. Tak pernah terfikirkan oleh mereka berdua untuk berpisah karena satu sama lain sudah sangat saling menyayangi.



Suatu ketika menginjak tahun ke -3 hubungan gadis itu dengan kekasihnya yang semakin saling menyayangi. Tapi di suatu hari gadis cantik itu mempunyai penyakit, pertamanya gadis itu tak tau bahwa dia mempunyai penyakit yang memang bisa merenggut nyawa dari si gadis tersebut. Setelah gadis itu memperiksakan keadaanya ke rumah sakit ternyata gadis itu mengidap Kanker otak stadium akhir dan umur dari si gadis tersebut sudah di fonis oleh dokter yang memeriksakan keadaanya itu bahwa si gadis tersebut mungkin umurnya akan tidak bertahan lama lagi.



Kekasih gadis itu tak tau dengan keadaannya yang mengidap kanker otak, sungguh begitu sedih si gadis itu. Tapi dengan kegigihan bahwa dia akan sembuh dia tak menceritakan penyakitnya itu kepada siapa pun, di saat cobaan sedang menerpa gadis cantik itu. Dia di terpa suatu masalah yang memang sangat berat untuk di hadapinya. Masalah itu datangnya dari kekasihnya yang memang gadis itu sangat menyayanginya. Hari itu si gadis tersebut di bawa ke suatu tempat oleh kekasihnya, si gadis sangat senang karena dalam keadaan yang tinggal menghitung hari lagi umurnya, dia selalu di beri kesenangan dan kenyaman oleh kekasihnya tersebut. Dan ternyata yang di fikirkan gadis itu bahwa di detik – detik umurnya yang selalu di beri kesenangan oleh kekasihnya berbalik dengan yang dia anggap.



Si gadis di bawa oleh kekasihnya ke suatu tempat yang memang pertama kali mereka berdua bertemu dan mengikat kan janji mereka untuk saling menyayangi, si gadis pun hanya tersenyum saat mengetahui di bawa ke tempat tersebut. Dan saat senyuman di gadis itu masih tersenyum di wajahnya, seorang wanita menghampiri mereka berdua dan tersenyum. Gadis itu pun terheran melihatnya. Kekasihnya pun hanya menunduk saat gadis itu menanyakan siapa wanita itu. Dan setelah kekasihnya kuat untuk mengungkapkan semuanya ternyata wanita itu adalah tunangan dari kekasih si gadis tersebut yang memang sudah di jodohkan oleh orang tuanya dan kekasihnya pun tak bisa mengakhiri perjodohannya itu. Si gadis pun tak percaya kekasihnya mengucapkan hal itu kepada dia. Aku hanya tertawa dan mengucapkan “ kamu becandakan ?”. tapi kekasih gadis itu hanya diam dan diam. Wanita yang berada dekat gadis itu beserta kekasihnya ikut berbicara ‘” iya saya adalah tunangan dari kekasih kamu”.



Si gadis pun seperti di sambar petir di siang bolong mendengar semuanya itu. Gadis itu langsung mengangis dan pergi meninggalkan mereka, tapi kekasihnya pun menahan agar tak pergi. Beribu – ribu alasan di lontarkan oleh kekasihnya itu. Tapi gadis itu hanya menangis dan terus menangis karena kekasih yang amat dia sayang dan sudah bertahun – tahun dia jalin di khianati dengan cara seperti ini. Dan di saat alasan – alasan yang di lontarkan oleh kekasihnya itu gadis tersebut ingsan karena tak kuat menahan beban fikiran dan beban penyakit yang sedang di alaminya.



Si gadis akhirnya di bawa menuju rumah sakit terdekat dengan tempat yang mereka sedang kunjungi. Setelah di periksa dokter pun memutuskan untuk mengoperasi si gadis itu dan memberitahu kepada kekasih dari si gadis tersebut bahwa gadis ini mengalami kanker otak stadium akhir dan kalau tidak secepatnya di operasi nyawanya tak selamat. Kekasihnya pun begitu sangat kecewa memberitahukan hal terburuk ini kepadanya.



Setelah operasinya selesai si gadis di pindahkan ketempat ruang inap, di situ kondisi dia belum tersadarkan diri. Kekasihnya terus menunggu di samping gadis itu dengan rasa penyesalan atas tindakan yang telah dia lakukan. Bebrapa jam kemudian si gadis sadarkan dirinya dan melihat orang di sampingnya adalah kekasihnya yang telah mengkhianatinya itu yang sedang terlelap tidur. Si gadis pun menangis kembali dan kekasihnya mendengar suara tangisan dari gadis itu, kekasihnya pun terbangun dan mengusapkan airmata yang terjauh di pipinya. Kekasihnya hanya mengucapkan “ maafkan aku telah mengkhianati semua hubungan ini, memang kita tidak berjodoh.” Si gadis tersebut tak kuat dengan keadaan yang dia alami itu. Malam pun tiba kekasihnya pun masih terus setia menunggu gadis itu yang sedang di rawat. Dan di detik – detik terakhir pertemuan mereka gadis itu menggegam tangan kekasihnya itu dan mengucapkan

“ maafkan aku .”kekasihnya hanya terdiam sambil menyesali semuanya dan di saat kekasihnya akan menjawab ucapan dari gadis itu, tapi si gadis pun telah menghembuskan nafas terakhir dengan air mata dan kekecewaan yang dia rasakan tersebut.

2010 yang sangat berkesan bagi seorang TARA

Nama : Deni Dwi Lestari
Npm : 31209515
Kelas : 2 DD 04
Mata kuliah : Komunikasi Bisnis #

sebut saja aku dengan panggilan Tara, di tahun itu aku sangat lah mengucap syukur kepada allah karena di tahun itu aku banyak sekali mendapatkan sebuah pengalaman dan bah kan lebih dari satu pengalaman yang mungkin sedikit menguras air mata dan batin serta pengalaman ini ngga semua orang dapat merasakan seperti apa yang telah aku rasakan.

mungkin banyak sekali cerita manis dan pahit yang akiu rasakan, tapi di sini aku ingin berbagi satu kisah yang mungkin bagi aku di tahun 2010 kisah ini yang memang paling berkesan.

di waktu aku memasuki semester 3 aku di kenalkan oleh seorang pria yang bernama Tio sebut saja.karena di saat itu aku memang baru beberapa hari putus dengan pacar aku. setelah berminggu - minggu aku mengenal tio yang menurut sangatlah beda dari kebanyakan pria yang sebelumnya aku kenal, seperti di waktu aku baru mengenal tio. tio rela - rela mencari bengkel di malam hari yang memang keadaan sudah sangat malam dan jarang sekali benkel yang masih buka di situ tio tak pantang menyerah untuk mencarinya karena kendaraan yang aku bawa tiba - tiba rusak. dan masih banyak lagi kepribadian yang memang aku suka.

selang satu bulan aku dan tio menjadi sepasang kekasih, di situ aku sangat senang karena aku sekarang bisa kembali mempunyai seorang yang bisa membuat hidup ku jadi berwarna kembali.

hubungan ku dan tio pun semakin hari semakin terus meyakini dan saling menyayangi satu sama lain.
dan tepat di bulan oktober aku menginjak umur ke 19 tahun, di malam itu tio memberi suatu kejutan yang sangat aku sukai untuk pertama kali aku menginjak umur ke 19 tahun.

di siang harinya aku memang mengadakan pesta ulang tahunku bersama teman - teman kampus ku. dan pesta itu juga tio yang pertama kali datang dan yang selalu membuat hari itu menjadi hari spesial bagi ku.

setelah teman - teman ku datang dan aku pun menyambutnya, aku melihat tio sedang menerima sebuah telepon, dengan gerak - gerik yang mencurigakan. tapi aku tak berfikir apa - apa di saat itu karena yang ku fikir mungkin tio mengangkat telepon dengan sembunyi memang keadaan di pesta ulang tahun ku yang begitu ramai sekali.

hari kemudian

setelah umurku genap di 19 tahun. aku makin selalu di buat nyaman oleh tio, tapi kenyamanan setelah aku menjalankan dengan dia. aku seperti merasakan sesuatu yang memang aku juga belum tau apa yang sedang aku khawatirkan tentang dia.

dan kekhawatiran yang selama ini aku rasakan sekarang menjadi kenyataan, yaitu orang yang selama ini bisa membuat hati aku berbunga - bunga ternyata dia telah bertunangan dengan pacarnya.

sunggu aku menyesali kejadian seperti ini.